Menetapkan Sasaran Agar Tidak “Nyasar” Dalam Pekerjaan.

Menetapkan Sasaran Agar Tidak “Nyasar” Dalam Pekerjaan.

     SMART Goal Setting sudah cukup sering kita dengarkan dalam rencana penetapan sasaran kita. Siapa yang mengawali istilah ini? banyak nama yang terpapar dengan singkatan SMART ini, seperti Profesor Robert S. Rubin, Sir John Whitmore (yang memperkenalkan GROW Coaching Performance) dan yang cukup banyak dikenal dikalangan sales dan management yakni Peter Drucker, seorang praktisi sales dan inspirator sales.

SMART memiliki kepanjangan :

S : Specific. Apakah yang mau kita capai, mau diraih dalam rencana target

M : Measurable. Apa ukuran yang digunakan bahwa sebuah sasaran tercapai? Apa yang mau diukur? Apa milestone yang akan dirancang untuk tahapan-tahapan pencapaian

A : Achievable. ini yang sering jadi perdebatan, banyak yang focus bilang: “inikan udah given, ga mungkinlah kita nolak target”, jadi dimana achieveablenya? Padahal point achievable ini, kita seharusnya focus pada hal berikut ini; apakah kita sudah punya skill yang memadai untuk mencapai target yang diberikan? Apa sumberdaya yang saya miliki untuk mencapainya? Ada kah dukungan kepada saya dan tim kerja untuk mencapai sasaran ini? inilah yang lebih perlu kita dapatkan, bahas dan konfirmasi bersama leaderkita

R : Relevant. Apakah sasaran ini relevan dengan pekerjaan anda dan tim kerja? Apakah sasaran ini relevan dengan sasaran organisasi dan rencana bersama diorganisasi? Ini penting untuk diketahui dan disepakati mengingat sasaran sangat penting untuk dicapai.

T : Timebound. Kapan batas waktu untuk tercapainya sasaran ini? bisa set tanggal bulan tahunnya? Contohnya juga bisa: bisa info jam berapa laporan pekerjaan ini harus saya kirimkan dihari rabu ini?

SMART goal memang sepertinya sering kita dengar dan paham melakukannya. Meski demikian, beberapa penjabaran detil diatas mengenai SMART tadi semoga dapat memberikan inspirasi baru untuk kita melaksanakannya. Penting bagi kita yang melakukan perencanaan sasaran dengan metode SMART ini untuk selalu tahu apa sumber daya yang bisa mendukung pencapaian sasaran kita, dan tentunya skill yang kita periu gunakan atau persiapkan.

Berikan Batasan-batasan dan rencana yang spesifik, agar tidak “nyasar” kemana-mana dalam mengerjakan sasaran kita, baik secara individu maupun kelompok.

(Arief)

Edit Template

Yuk Daftar di Digital Bulletin Join

X