MENEMUKAN KEDAMAIAN DALAM KESENDIRIAN
Berbicara tentang topik kepribadian Introvert, seberapa banyak dari rekan-rekan RICE people yang sudah tahu kalau ada peringatan Hari Introvert sedunia?
Barangkali banyak diantara kita yang selama ini belum tahu ya, kalau ternyata setiap awal tahun baru yaitu setiap tanggal 2 Januari ada yang namanya World Introvert Day alias Hari Introvert Sedunia.
Pengertian introvert secara umum adalah seseorang dengan kepribadian yang merasa lebih nyaman fokus pada gagasan dan pemikiran sendiri daripada situasi di luar diri mereka. Introvert cenderung lebih menikmati waktu dengan satu atau dua orang atau kelompok terbatas ketimbang ada dalam kelompok besar.
Ciri-ciri umum orang dengan kepribadian introvert yaitu:
– Menikmati kesendirian & lebih sering mencari suasana tenang.
– Biasanya cenderung pendiam dan lembut.
– Lingkaran sosialnya cenderung kecil tapi sangat dekat.
– Energi mudah terkuras bila berada di tengah orang banyak atau keramaian.
Ide Hari Peringatan ini sudah disepakati sejak tahun 2011, diawali oleh psikolog terkenal Jerman Felicitas Heyne yang menulis postingan blog berjudul “Inilah Mengapa Kita Membutuhkan Hari Introvert Sedunia” di situs webnya.
Dalam artikel tersebut dia menyoroti beberapa diskriminasi dan stigma negative yang dihadapi para introvert karena sikap mereka yang dianggap tertutup. Di lingkungan yang didominasi para ekstrovert yang cenderung lebih mengutamakan skill komunikasi & kepiawaian bersosialisasi untuk kemudahan karir pekerjaan, biasanya para introvert relative kurang diapresiasi dan dipandang sebelah mata.
Bagaimana dengan kondisi para Introvert di Mitra Prodin?
Beruntung di Perusahaan manufaktur berorientasi ekspor dengan jumlah karyawan terbesar di pulau Bali ini, Top Manajemen dan rekan-rekan bagian HR sangat intensif menggaungkan nilai-nilai positif yang menjadi value luar biasa Perusahaan ini, yaitu RICE (Respect, Integrity, Compassion, Excellence) demi mewujudkan “The Happy Factory” yaitu membangun lingkungan kerja yang aman, suportif dan positif di semua aspek bisnis.
Termasuk contoh implementasinya dalam hal ini adalah kepedulian untuk saling menghargai dan menghormati semua karyawan dengan tipe kepribadian yang berbeda-beda, baik itu Introvert, Ekstrovert maupun Ambivert.
Benarkah Introvert adalah orang-orang yang pemalu, sangat pendiam, tidak bisa menjadi pemimpin atau pembicara umum yang baik?
RICE people, munculnya stigma negative dan diskriminasi kepada para introvert di beberapa tempat lingkungan kerja pada umumnya dipicu oleh pemahaman yang keliru dan cenderung percaya dengan mitos tentang introvert. Padahal ada banyak mitos keliru yang tidak sesuai fakta.
Contoh mitos yang keliru tentang introvert misalnya:
Introvert adalah orang-orang yang pemalu, sangat pendiam, tidak bisa menjadi pemimpin atau pembicara umum yang baik.
Faktanya, ada banyak orang ekstrovert yang punya sifat pemalu dan sebaliknya banyak juga orang introvert yang tampil pemberani. Karena pemalu & introvert adalah 2 hal berbeda. Pemalu adalah sebuah emosi yang berkaitan dengan kepercayaan diri, sedangkan introvert adalah sebuah tipe kepribadian.
Orang introvert bisa saja adalah seorang yang percaya diri, yaitu yakin dengan kemampuan dirinya dan mampu membawakan dirinya di depan orang lain, atau mampu berbicara di depan umum.
Introvert juga tidak selalu berarti sangat pendiam. Faktanya orang introvert bisa sangat cerewet dalam suasana yang tepat.
Dannis Tanaka, salah seorang karyawan Mitra Prodin yang mengaku sebelumnya pernah mendapat stigma negatif dari beberapa orang di luar lingkungan pekerjaan terkait dirinya yang cenderung introvert, menjelaskan kepada Penulis, “Meskipun saya cenderung berkepribadian introvert, tapi saya bisa sangat cerewet ketika menemukan partner bicara atau teman yang menarik.”
Lebih lanjut Dannis mengatakan, “Biasanya ketika saya masuk dalam sebuah kelompok yang seimbang, menarik, dan saling menghormati, saya akan senang hati ambil bagian dalam diskusi tersebut. Bahkan, saya mungkin mengambil alih dan memimpin percakapan.”
Mitos orang Introvert tidak mungkin bisa jadi pemimpin juga terbantahkan secara fakta.
Abraham Lincoln, Bill Gates, Barack Obama, Mark Zuckerberg, Warren Buffett, Elon Musk hingga Mahatma Gandhi adalah para pemimpin hebat dunia yang ternyata berkepribadian introvert.
Karena Leadership bukan hanya sebatas ketrampilan bersosialisasi. Ada profesionalisme, pengetahuan, kemampuan untuk mendengarkan, empati, dan membuat orang lain menjadi lebih baik, dimana untuk poin-poin tersebut orang Introvert biasanya punya kelebihan yang cukup mumpuni, karena orang introvert cenderung mencermati sesuatu hal dengan mendalam & teliti, menganalisa, berpikir panjang dulu sebelum bertindak, dan pendengar yang baik.
Benarkah Introvert adalah orang yang anti sosial?
Mitos yang disalahpahami sebagian orang menyatakan bahwa orang introvert adalah orang yang anti sosial. Padahal tidak selalu demikian, Introvert tidak menghindari interaksi sosial sama sekali. Hanya saja, mereka cenderung lebih nyaman dengan segelintir orang terdekat saja.
“Saya bukan anti sosial, tapi saya cenderung sangat menikmati kesendirian karena kadangkala di luar sana terlalu banyak kebencian, pemikiran & obrolan negatif atau berghibah, sedangkan saya butuh kedamaian,” demikian kata Dannis Tanaka kepada Penulis, pada 12 Januari 2024 di ruang kerjanya di WH FG.
“Kesendirian bisa menjadi saat-saat penyembuhan di mana kita dapat merawat diri sendiri, menghadapi emosi, dan mendapatkan kedamaian batin,” demikian kata Dannis.
Penjelasan Dannis ini senada dengan apa yang pernah disampaikan oleh Merry Riana, seorang Motivator terkenal, dalam sebuah videonya yang viral, yaitu “Kesendirian itu bukanlah cela, bukan pula perkara, melainkan waktu yang diberikan Tuhan untukmu sebagai kesempatan untuk menata hidup kamu.”
Satu hal yang harus menjadi perhatian penting bagi orang introvert adalah mesti pandai-pandai mengelola kesehatan mental, meskipun orang ekstrovert pun juga sama-sama rentan dengan penyakit mental health.
Kebanyakan orang introvert tidak mengaitkan kesendirian dengan kesepian, namun jika kesendirian itu menjadi berlebihan. dan kecenderungan berpikir dan menganalisis dilakukan secara berlebihan, maka kebiasaan ini akan berubah menjadi merenung yang berlebihan pula atau terjebak dalam overthinking.
Overthinking inilah yang bisa berpotensi menyebabkan depresi.
“Terkadang kesedihan memerlukan kesendirian, meski sering kali kesendirian mengundang kesedihan tak tertahankan,” demikian salah satu kutipan populer dari Tere Liye, penulis novel terkenal.
Jadi, sebagai penutup tulisan ini, Penulis ingin berpesan kepada seluruh rekan-rekan RICE People yang tergolong berkepribadian introvert, yaitu: jangan jadikan kesendirian sebagai kesepian yang menyiksa. Jadikanlah kesendirian sebagai keheningan yang bermakna.
Dan pesan Penulis untuk rekan-rekan RICE People yang tergolong berkepribadian ekstrovert, mari kita rawat keberagaman yang ada ini, jangan lagi langsung menghakimi dan memberi stigma tertentu kepada orang lain yang berbeda tipe kepribadian, karena setiap insan manusia pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Mari kita bersama mewujudkan Mitra Prodin ini benar-benar sebagai Perusahaan besar yang mempunyai Value besar yaitu saling respect, berintegritas tinggi, saling mengasihi, demi tercapainya kinerja yang excellence.
Astungkara.
(Budi Kristanto)